Selasa, 04 Juni 2013

Di Rumah atau di Gedung?

Yaaaa... itu pilihan bagi setiap calon pengantin yang akan mengadakan resepsi atau syukuran pernikahan.

                                                                Di Rumah atau di Gedung?

1. Rumah
                  Pilihan pertama ini tentu akan (sangat) meminimalkan anggaran pernikahan. Kita bisa menghemat jutaan rupiah.  Akan tetapi, perlu diingat risiko yang turut menyertai pilihan ini. Acara yang diadakan di rumah tentu memerlukan tenaga ekstra. Semua perabotan di rumah harus diungsikan terlebih dahulu agar lahan yang tersedia lebih leluasa. Oh iya, jika menggunakan jasa catering, berarti kita harus pikirkan juga bagaimana tim dari jasa catering ini bisa leluasa menyuplai makanan untuk para tamu. Plus harus dipertimbangkan juga bahwa rumah yang biasa dipakai juga berfungsi sebagai rumah inap para keluarga yang datang dari luar kota. Risiko yang tak kalah harus dipertimbangkan adalah pascaacara. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada tamu yang datangnya tidak sesuai dengan durasi waktu yang tertulis di undangan. Jadi, pengantin dan para keluarga juga harus tetap melayani tamu yang datang. Belum selesai sampai di situ, saat para tamu sudah pulang, kita belum bisa bersantai-santai dan rehat sejenak. Yup!! waktunya beres-beres rumaaaah .... :( Jangan anggap sepele juga, kebanyakan kotoran yang menempel di lantai (atau bahkan dinding rumah) adalah kotoran yang berasal dari makanan yang jatuh dan terinjak-injak. Tentunyaaaaa, harus digosoooook (bukan dipel)

2. Gedung
                  Pilihan kedua ini lebih praktis dari segi persiapan. Pengantin dan keluarga tinggal datang, duduk manis, dan pulang selesai acara. Di rumah? Tinggal bobooooo..... Ya, tentu saja dengan risiko otomatisnya adalah mengenai budget. Untuk tahun 2013 atau 2014, harga sewa gedung di sekitar Kota Bandung (bagian utara) bervariasi. Ada yang 3 juta (tapi bisa dihitung dengan jari), 4 juta, 6 juta (kebanyakan tarifnya di angka 6 nih), belasan juta, bahkan puluhan juta rupiah (untuk sekelas gedung Pusdai, Graha Tirta Siliwangi, atau gedung resepsi di deket Masjid Ganteng deket GOR Saparua --lupa namanya--). Setiap gedung juga beda-beda paketnya looh... Sebagian besar harga sewa gedung sudah termasuk listrik, sound system, dan kursi. Ada juga yang termasuk tenda plus catering. Hanya ada beberapa gedung yang benar-benar punya tarif bawah tapi itu murni hanya biaya sewa gedungnya saja. Oh iya, perlu diingat biasanya uang kebersihan atau uang keamanan itu beda lagi...
              Sebagai tips saja, untuk mendapatkan gedung yang luas dan harganya agak miring, kita bisa pakai gedung pemerintahan, mulai dari gedung yang ada di kawasan komplek militer, gedung punya KAI, atau punya dinas tertentu.

Di mana pun pilihan kita, perlu diingat bahwa kehidupan setelah hari H jauuuh lebih penting. Di mana pun tempatnya, yang penting pernikahannya barokah kan? Aamiin.

Jadi, di mana? Di rumah atau di gedung?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar